AHLI PASANG PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL
Anda akan mendapatkan :
- 1 bh Split (Tombak) Atas “KERUCUT”
- 1 bh Split (Tombak) Bawah
- 15 Meter Kabel BC.25
- Grounding (Pembumian) Max. 8 Meter
- 3 bh Pipa PVC 1/2″
- Free Instalasi
- GARANSI
Anda akan mendapatkan :
- 2 bh Split (Tombak) Atas “KERUCUT”
- 1 bh Split (Tombak) Bawah
- 15 Meter Kabel BC.25
- Grounding (Pembumian) Max. 8 Meter
- 3 bh Pipa PVC 1/2″
- Free Instalasi
- GARANSI
Anda akan mendapatkan :
- 3 bh Split (Tombak) Atas “KERUCUT”
- 1 bh Split (Tombak) Bawah
- 15 Meter Kabel BC.25
- Grounding (Pembumian) Max. 8 Meter
- 3 Batang Pipa PVC 1/2″
- Free Instalasi
- GARANSI
Anda akan mendapatkan :
- Head Terminal Raduis R-85 Meter “KURN”
- 15 Meter Kabel BC50
- 1 Meter AS Grounding 5/8″
- System Pembumian
- Tiang Penyangga Galvanis 2 Meter
- 3 batang Pipa PVC 1/2″
- Free Tes Grounding
- Free Installasi
- Garansi
Anda akan mendapatkan :
- Head Terminal Radius 150 Meter “KURN”
- 15 Meter Kabel BC50
- 1 Meter AS Grounding 5/8″
- Grounding (Pembumian)
- Tiang Penyangga Galvanis 2 Meter
- 3 batang Pipa 1/2″
- Free Tes Grounding
- Free Instalasi
- Garansi
**Custoumer Support**
Call : 0812 1111 6603
(Phone. 081211116603. WhatsApp)
E-mail Kami : jayaelektro.cs@gmail.com
Petir adalah fenomena
alam yang sering muncul pada saat musim penghujan. Langit memunculkan
sebuah kilatan cahaya yang sangat terang kemudian disusul dengan suara
gemurung keras. Sering kali para ilmuwan menganalogikan petir sebagai
kapasitor besar dimana lempeng pertama adalah awan yang dianggap lempeng
negatif maupun lempeng positif serta lempeng kedua adalah bumi yang
dianggap netral.
Pada dasarnya petir terjadi hanya karena adanya perbedaan diantara
potensial awan serta bumi maupun dengan awan lainnya. Yang menyebabkan
adanya perbedaan waktu signifikan dari kemunculan kilatan petir dan
suara gemurung lantaran antara kecepatan suara (340 m/s) dan kecepatan
cahaya (300.000.000 m/s). Mengapa sering terjadi pada musim penghujan?
Sederhana saja, pada saat musim penghujan, udara banyak mengandung kadar
air lebih tinggi. Hal ini menyebabkan daya isolasinya turun serta arus
lebih mudah mengalir, ingat dengan teori tentang air sebagai penghantar
listrik yang baik. Dengan adanya awan yang bermuatan negatif serta awan
bermuatan positif, maka dari itu petir juga bisa terjadi pada antar awan
yang berbeda muatan.
Berikut jenis-jenis penangkal petir:
Penangkal petir konvensional
Tidak lepas dari sosok Benjamin Franklin, ilmuwan dan politikus terkenal
yang menemukan penangkal petir pertama . Alat penangkal petir menjadi
populer, terutama digunakan untuk dipasang pada gedung-gedung tinggi
seperti perkantoran, hotel maupun gedung yang menaungi perangkat vital.
Pada dasarnya penangkal petir bukanlah alat yang rumit dan memiliki
komponen yang komplek. Penangkal petir hanyalah merupakan rangkaian
jalur yang memiliki fungsi sebagai jalan bagi kilatan petir untuk menuju
ke arah permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda sekitar yang
dilewatinya. Sistem penangkal petir semacam ini dianggap sebagai
penangkal petir konvensional dan dikenal memiliki 3 bagian terutama,
yakni batang penangkal petir, kabel konduktor serta tempat
pembumian/grounding.
Untuk bagian batang penangkal petir biasanya berupa bahan tembaga yang
didirikan tegak berdiri dengan ujung runcing. Ujung runcing tersebut
bukan tanpa sebab dan alasan. Hal ini karena muatan listrik mempunyai
sifat yang mudah berkumpul serta lepas pada ujung logam yang runcing.
Selain itu ujung runcing batang mampu memperlancar proses tarik-menarik
dengan muatan listrik pada awan. Batang ini sering dipasang pada bagian
teratas bangunan gedung. Untuk bagian kedua adalah kabel konduktor.
Masih sama yakni dengan bahan tembaga dan biasanya memiliki diameter
jalinan sekitar 1 cm sampai 2 cm, tergantung kebutuhan.
Fungsi kabel konduktor tentu adalah untuk meneruskan aliran muatan
listrik yang masuk ke batang muatan listrik ke tanah. Bagian ini sering
terpasang dibagian luar dinding gedung. Untuk yang ketiga adalah tempat
pembumian atau sering disebut dengan istilah Grounding. Fungsi Grounding
adalah "mengubur" muatan listrik dari petir ke tanah. Itulah mengapa
bagian Grounding sering dipasang didalam tanah dengan bahan yang terbuat
dari bahan tembaga berlapis baja.
Penangkal petir Radioaktif
Penangkal petir diatas merupakan yang konvensional. Dan kali ini
penangkal petir Radioaktif menjadi metode yang kurang populer dan bahkan
terlarang. Kinerjanya adalah dengan menggagalkan proses ionisasi
menggunakan zat beradiasi karena penelitian terbaru menyebutkan bahwa
muatan listrik pada awan disebabkan oleh proses ionisasi. Bahan zat
beradiasi yang mampu menggagalkan proses ini adalah Radium 226 serta
Ameresium 241. Kedua bahan ini dianggap bisa menghamburkan ion
radiasinya serta menetralkan muatan listrik awan. Metode ini sudah
terlarang untuk mengurangi pemakaian zat beradiasi.
Penangkal petir Electrostatic
Penangkal Petir Electrostatic tidak terlarang, tetapi kurang populer
digunakan. Prinsip kerjanya penangkal dianggap meniru sebagian dari
metode dan sistem penangkal petir Radioaktif, yaitu dengan menambah
muatan pada bagian ujung finial atau splitzer agar petir selalu menuju
ujung komponen ini untuk disambar. Komponen kondukor dan Gounding tetap
dibutuhkan untuk mengubur muatan listrik.
Ada pula EF Lighting Protection System yang memiliki prinsip menyalurkan
arus petir dengan menggunakan terminal receiver serta kabel penghantar
khusus yang mempunyai sifat isolasi tegangan tinggi.
Sumber: http://semeru-penangkalpetir.blogspot.co.id/2014/10/jenis-penangkal-petir-dan-cara-kerjanya.html
Sumber: http://semeru-penangkalpetir.blogspot.co.id/2014/10/jenis-penangkal-petir-dan-cara-kerjanya.html
Petir adalah fenomena
alam yang sering muncul pada saat musim penghujan. Langit memunculkan
sebuah kilatan cahaya yang sangat terang kemudian disusul dengan suara
gemurung keras. Sering kali para ilmuwan menganalogikan petir sebagai
kapasitor besar dimana lempeng pertama adalah awan yang dianggap lempeng
negatif maupun lempeng positif serta lempeng kedua adalah bumi yang
dianggap netral.
Pada dasarnya petir terjadi hanya karena adanya perbedaan diantara
potensial awan serta bumi maupun dengan awan lainnya. Yang menyebabkan
adanya perbedaan waktu signifikan dari kemunculan kilatan petir dan
suara gemurung lantaran antara kecepatan suara (340 m/s) dan kecepatan
cahaya (300.000.000 m/s). Mengapa sering terjadi pada musim penghujan?
Sederhana saja, pada saat musim penghujan, udara banyak mengandung kadar
air lebih tinggi. Hal ini menyebabkan daya isolasinya turun serta arus
lebih mudah mengalir, ingat dengan teori tentang air sebagai penghantar
listrik yang baik. Dengan adanya awan yang bermuatan negatif serta awan
bermuatan positif, maka dari itu petir juga bisa terjadi pada antar awan
yang berbeda muatan.
Berikut jenis-jenis penangkal petir:
Penangkal petir konvensional
Tidak lepas dari sosok Benjamin Franklin, ilmuwan dan politikus terkenal
yang menemukan penangkal petir pertama . Alat penangkal petir menjadi
populer, terutama digunakan untuk dipasang pada gedung-gedung tinggi
seperti perkantoran, hotel maupun gedung yang menaungi perangkat vital.
Pada dasarnya penangkal petir bukanlah alat yang rumit dan memiliki
komponen yang komplek. Penangkal petir hanyalah merupakan rangkaian
jalur yang memiliki fungsi sebagai jalan bagi kilatan petir untuk menuju
ke arah permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda sekitar yang
dilewatinya. Sistem penangkal petir semacam ini dianggap sebagai
penangkal petir konvensional dan dikenal memiliki 3 bagian terutama,
yakni batang penangkal petir, kabel konduktor serta tempat
pembumian/grounding.
Untuk bagian batang penangkal petir biasanya berupa bahan tembaga yang
didirikan tegak berdiri dengan ujung runcing. Ujung runcing tersebut
bukan tanpa sebab dan alasan. Hal ini karena muatan listrik mempunyai
sifat yang mudah berkumpul serta lepas pada ujung logam yang runcing.
Selain itu ujung runcing batang mampu memperlancar proses tarik-menarik
dengan muatan listrik pada awan. Batang ini sering dipasang pada bagian
teratas bangunan gedung. Untuk bagian kedua adalah kabel konduktor.
Masih sama yakni dengan bahan tembaga dan biasanya memiliki diameter
jalinan sekitar 1 cm sampai 2 cm, tergantung kebutuhan.
Fungsi kabel konduktor tentu adalah untuk meneruskan aliran muatan
listrik yang masuk ke batang muatan listrik ke tanah. Bagian ini sering
terpasang dibagian luar dinding gedung. Untuk yang ketiga adalah tempat
pembumian atau sering disebut dengan istilah Grounding. Fungsi Grounding
adalah "mengubur" muatan listrik dari petir ke tanah. Itulah mengapa
bagian Grounding sering dipasang didalam tanah dengan bahan yang terbuat
dari bahan tembaga berlapis baja.
Penangkal petir Radioaktif
Penangkal petir diatas merupakan yang konvensional. Dan kali ini
penangkal petir Radioaktif menjadi metode yang kurang populer dan bahkan
terlarang. Kinerjanya adalah dengan menggagalkan proses ionisasi
menggunakan zat beradiasi karena penelitian terbaru menyebutkan bahwa
muatan listrik pada awan disebabkan oleh proses ionisasi. Bahan zat
beradiasi yang mampu menggagalkan proses ini adalah Radium 226 serta
Ameresium 241. Kedua bahan ini dianggap bisa menghamburkan ion
radiasinya serta menetralkan muatan listrik awan. Metode ini sudah
terlarang untuk mengurangi pemakaian zat beradiasi.
Penangkal petir Electrostatic
Penangkal Petir Electrostatic tidak terlarang, tetapi kurang populer
digunakan. Prinsip kerjanya penangkal dianggap meniru sebagian dari
metode dan sistem penangkal petir Radioaktif, yaitu dengan menambah
muatan pada bagian ujung finial atau splitzer agar petir selalu menuju
ujung komponen ini untuk disambar. Komponen kondukor dan Gounding tetap
dibutuhkan untuk mengubur muatan listrik.
Ada pula EF Lighting Protection System yang memiliki prinsip menyalurkan
arus petir dengan menggunakan terminal receiver serta kabel penghantar
khusus yang mempunyai sifat isolasi tegangan tinggi.
Sumber: http://semeru-penangkalpetir.blogspot.co.id/2014/10/jenis-penangkal-petir-dan-cara-kerjanya.html
Sumber: http://semeru-penangkalpetir.blogspot.co.id/2014/10/jenis-penangkal-petir-dan-cara-kerjanya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar